Monday, January 17, 2011

Kshama (kesbaran/ketabahan), Dhamma (Kedamaian), Akshama (Rendah Hati/Pemaaf) dan Rasa Gama (Kepuasan Bathin/Rasa Syukur atas KaruniaNya) adalah 4 (empat) hal yang layak dan wsajib diupayakan umat manusia yang Memiliki & Mengenal Tuhan disetiap detak nadi kehidupannya.

SAATNYA BELAJAR MENJADI yang terbaik dalam menjalani dan mengisi hidup. Mari kita Belajar dari Air tentang ketenangan, Belajar dari Batu tentang ketegaran, Belajar dari Tanah tentang kehidupan, Belajar dari Kupu-kupu tentang bagaimana dan kapan kita harus mengubah diri, Belajar dari Padi tentang kejujuran dan sifat rendah hati, dan akhirnya Belajar dari Sang Pencipta Kehidupan tentang Bagaimana Menjadi SEMPURNA

ORANG-ORANG YANG BERBAHAGIA memiliki salah satu ciri sebagai berikut : Bersifat Rendah Hati, Sederhana, Welas Asih, Ramah, Selalu Bersyukur, Menerima Apa Adanya, Memiliki banyak Sahabat, Merasakan bahwa setiap orang didunia ini adalah saudaranya, tidak takabur, menghargai kekurangan dan kelebihan orang lain, berlaku adil, Sabar, Tabah, Pemaaf, Murah Hati, Miurah Senyum, Penyapa, Penyabar, Tidak Suka Memukul, Suka Menolong.

MULAILAH"belajar bersyukur"meski tidak cukup,"belajar ikhlas"meski tidak rela,"belajar taat"meski berat,"belajar memahami"meski tak sehati,"belajar bersabar"meski merasa ada beban,"belajar setia"meski tergoda,"belajar & terus belajar"dengan KEYAKINAN setegar karang.TAPI sudah menjadi kodrat hati seperti Air Laut bergelombang,pasang surut & sering terbawa arus. Smoga hati & bhakti kita tetap terjaga. SELAMAT HARI RAYA GALUNGAN & KUNINGAN.

KEMENANGAN DHARMA KALI INI,tentulah syogyanya bbeda dgn hari2 kmarin. Arah dari tujuan atas proses pemenangan MESTI DIPERJELAS.Diluar sana esensi ini tdk smata2 milik masyarakat Bali TAPI tlah mjadi bagian tpenting dari mereka yg bkn warga Bali,BAHKAN bagi mereka yg mmahami AGAMA & KEPERCAYAN kpd TUHAN sbg smata2 jalan yg ciptaikan Tuhan utk ditempuh,dilalui,dipinjam pakai oleh Manusia utk PULANG ke RumahNya.

Sadbhava (perasaan yang baik) dan Sathsanga (pergaulan yang baik) sudah sangat jarang ditemukan dikalangan pelajar, generasi mudan dan masyarakat, serta telah menurunnya rasa saling mengasihi dan menginginkan pergaulan yang baik. Pepatah mengatakan "sebagaimana penguasanya (Raja), demikianlah aturannya (Praja)." "Sebagaimana gurunya demikianlah muridnya".

Setiap hal di dunia ini bersifat sementara, yaitu tidak nyata. Hanya Tuhan-lah yang abadi, yang nyata. Keterikatan terhadap objek duniawi lebih condong membawa kita pada penderitaan & kesedihan. Sadarilah lebih awal bahwa Tuhan adalah Realitas itu sendiri. Tuhan yang bersemayam dalam dirimu, yang tidak memiliki hubungan dengan dunia yang selalu mengalami perubahan.

PEMINAT SPIRITUAL seyogyanya menumpahkan Cinta Kasih dan Pelayanan yang Penuh Bhakti yang tidak habis-habisnya sebagai Loyalitas yang terbaik disepanjang hidupmu HANYA untuk Tuhan BUKAN untuk yang lainnya. Demi hidupmu dan nafas kehidupanmu Tuhan tidak pernah tidur karenanya. Mengapa sebagian besar diantara kita masih saja MEMPERTANYAKAN hal-hal kecil kepadaNya, SEMENTARA demi dirimu DIA tiadk pernah tidur.

TINGKATKAN KEWASPADAANMU dengan terus menjaga KEMURNIAN pada Pikiran, Perkataan dan Tindakanmu senantiasa SEHINGGA engkau terbebas dari KESOMBONGAN, KESERAKAHAN dan KEBENCIAN. Ketiganya adalah akar dari kehancuran yang dapat merampas Kebahagiaanmu yang sejati.

BENIH KEBAIKAN (atma vidya /pengetahuan tentang diri kita sejati) HANYA akan dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik BILA ditanam pada ladang hati yang telah melewati proses pemurnian (Samskara). Jadi marilah kita murnikan hati melalui proses panjang perjalanan hidup. Tanpa proses yang panjang TIDAKLAH MUNGKIN sebongkah batu alam dapat berubah menjadi batu permata yang indah dengan kualitas tak ternilai. 

Sebagian besar orang didunia ini yakin bahwa kebahagiaan sejati diperoleh dengan melayani sepuas-puasnya badan atau indera yang sifatnya duniawi semata SESUNGGUH mereka tidak pernah bahagia atau tidak pernah mendapatkan kebahagiaan sejati, YANG MEREKA DAPATKAN adalah kesedihan, kekecewaan, kekalahan dan malapetaka. KESENANGAN atau KEBAHAGIAAN BADAN/INDERA DUNIAWI akan membawa pada KESIMPULAN yang pasti pada akhirnya.

APAPUN METODE atau cara untuk mencapainya RASA MADU selalu sama, demikian juga CINTA KASIH Tuhan selamanya Manis dan Murni. Jadi nikmati saja apapun bentuk dan jenisnya. Madr tetaplah madu, segalanya adalah tercipta olehNya. Jangan pernah mencoba mengubah Madu CiptaaNya menjadi yang lainnya.

JIKA ENGKAU saat ini tengah mencari jalan atau menempuh perjalanan menuju Pemurnian Hati (Nirvritti), ENGKAU harus Sabar, Tabah dan Tenang, Jangan biarkan Kesedihan, Kehilangan atau Rasa Sakit Hati atau Terluka WALAUPUN mereka Sengaja ataupun Tidak Sengaja Menyakitimu, merampas semangat dan pendirianmu. Ketahuilah bahwa Suka dan Duka adalah dua sisi yang akan senantiasa berganti posisi dalam hitungan detik dari setiap DETAK JANTUNGMU.

MEREKA YANG selalu tekun dalam Puja akan BAGAIKAN Daun Teratai, Senantiasa menikmati Hidup dan Kehidupan didunia ini TANPA terselimuti oleh Pengaruh dari Hidup dan Kehidupan itu. HATI MEREKA senantiasa tenggelam dalam kontemplasi dengan Tuhan, dan Tangannya pun senantiasa sibuk dalam pelayanan kepada sesama sebagai Puja kepadaNya.

Buatlah dirimu senantiasa berbeda dengan mereka yang menyenangi perbuatan ini untuk menyenangkan/ memuaskan dirinya. PERCIKAN KASIH TUHAN akan senantiasa berbeda dengan mereka itu.

MEMBALAS LUKA dengan LUKA, kejahatan dengan kejahatan atau penghinaan dengan penghinaan, akan membuat diri kita tidak berbeda dengan mereka. Hal ini sekaligus akan menjadi BEBAN KARMA yang harus dipikul dalam kehidupan sekarang atau kehidupan dimasa mendatang. Hal ini bukan prilaku orang yang bijak atau orang-orang yang menekuni spiritual yang didasarkan CINTA KASIH TUHAN. Buatlah dirimu senantiasa berbeda dengan mereka yang menyenangi perbuatan ini untuk menyenangkan/ memuaskan dirinya. PERCIKAN KASIH TUHAN akan senantiasa berbeda dengan mereka itu.

KEBAJIKAN adalah sarana yang paling efektif untuk memurnikan Kesadaran Bathin pada semua tingkatan, karena bisa menemukan apa yang harus dilakukan untuk mengisi dan mewarnai hidup yang sesaat ini dan bijak dalam memahami tentang bagaimana cara melakukannya.

KETAKUTANLAH yang membuat pengendara motor berkonsentrasi saat mengendarai motor dijalanan. NAMUN dengan Cinta Kasih bisa menghasilkan konsentrasi yang lebih besar, lebih baik, dan lebih fokus. HIDUP itu adalah inti dari perpaduan antara Keyakinan, Cinta Kasih dan Konsentrasi.

MEREKA YANG MERASA DIRINYA terpelajar sejati sepantasnya tidak mengembangkan sifat dan karakter MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI (egoisme) dalam pikiran, perbuatan dan perkataanya. NAMUN ia seyogyanya menempatkan Sikap & Tindakan Pelayanan serta senantiasa Berbagi dengan yang lainnya.